Sudah Pantaskah Kita?
Gmn kabar,masih sering ngeluh cape kerja tapi masih tetep berangkat....?????
Sama gw juga wkwkwkwkwk.
Dalam pembahasan kali ini gw pengen bahas tentang sebuah kisah menjelang kematian Rasulullah SAW.
Ketika ajal akan datang,beliau memanggil putri tercintanya Fatimah Az-Zahra dan membisikkan beberapa hal kepadanya.Respon Fatimah adalah menangis dan tersenyum.Ketika Fatimah ditanya apa hal yang dibisikkan oleh Rasulullah SAW?.
Lalu Fatimah bercerita:
Ayahku berpesan kepadaku bahwa ajalnya sudah dekat.Maka aku menangis.
Lalu beliau berbisik kembali kepadaku bahwa aku adalah orang pertama yang akan menyusulnya.Lantas aku bertanya:
“Dimanakah aku dapat menemuimu ayah?”.
“Kau bisa menemuiku di timbangan amal”.
“Apa yang engkau lakukan disana?”
“Jika diantara ummatku terdapat timbangan amal buruknya lebih berat dibandingkan amal baiknya,aku akan memohon kepada Allah SWT untuk memberikan ampunan kepadanya”
“Lantas dimana lagi aku dapat menemuimu wahai ayahku?”
“Kau bisa menemuiku di sirath”
“Engkau sedang apa disana ayah?”
“Aku akan menuntun umatku menyebranginya agar mereka semua terhindar dari siksa Allah SWT”
“Lalu dimana lagi aku dapat menemuimu ayah?”
“Kamu bisa menemuiku di telaga Al-Kautsar”
“Apa yang engkau lakukan disana?”
“Aku akan melayani umat-umatku agar mereka tidak akan pernah merasakan haus lagi selamanya”.
Membahas keperhatian Nabi Muhammad SAW kepada ummatnya tidak akan pernah habis.Beliau begitu amat sangat mencintai ummatnya,sangat mengkhawatirkan ummatnya,dan beliau lebih mementingkan ummatnya dibandingkan keperluannya sendiri.Di hari kiamat gw yakin beliau juga amat sangat kehausan,amat sangat tersiksa layaknya manusia lainnya.Tapi beliau sadar,hanya beliau lah diantara para nabi lainnya yang dapat memberikan syafaat kepada manusia.
Pertanyaannya
Sudah pantaskah kita menjadi bagian orang yang akan mendapatkan syafaat beliau?.
Akankah beliau akan mengajak atau memanggil kita sebagai bagian dari ummatnya?.
Atau bahkan nanti Beliau tidak mengakui kita sebagai ummatnya dikarenakan di dunia kita hanya mengaku cinta kepada Allah Swt tapi tidak mengikuti ajarannya beliau?.
Dengan mengingat perjuangan dan pengorbanan nabi kita terhadap ummatnya,masih pantaskah kita merasa bahwa kita bagian dari ummat beliau tetapi kita masih lebih mencintai dunia?.
Sudah benarkah ibadah dan amal perbuatan kita selama ini?.
Sudah ikhlaskah kita melakukan sebuah amal?.
Apakah ucapan dan perbuatan kita masih sering menyakiti orang lain hingga mereka mendoakan keburukan bagi kita?.
Apakah nikmat yang kita dapatkan adalah benar-benar ganjaran atas perbuatan kita atau malah istidraj yang disebabkan Allah sudah sebodo amat itu dengan kita?.
Astaghfirullahal ‘adzim
Semoga kita semua terhindar dari kemungkinan-kemungkinan buruk yang ada.Semoga pula kita juga masih pantas menyandang sebagai hamba Allah yang beriman dan ummat Nabi Muhammad Saw yang benar-benar taat.Dan semoga kita tetap terus ikhlas dalam menjalankan amalan apapun itu dengan hanya mengharap balasan ridho dari Allah dan menyenangkan Rabb kita dan kekasihnya Nabi Muhammad SAW.
Komentar
Posting Komentar